Penyediaan Taman Fungsi Sosial Budaya dalam Mewujudkan Komunitas Perkotaan yang Inklusif Ribka Dwi Sellin (a*), Mega Ulimaz (b)
a) Perencanaan Wilayah dan Kota/Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan/Institut Teknologi Kalimantan
*08191064[at]student.itk.ac.id
b) Perencanaan Wilayah dan Kota/Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan/Institut Teknologi Kalimantan
Abstract
Diketahui bahwa persentase luasan RTH di Kota Bontang sebesar 20,09% yang berarti belum sesuai dengan kebijakan 30% luasan RTH dari luas wilayah kabupaten/kota pada Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 14 Tahun 2022. Selain itu diketahui bahwa belum terdistribusi secara meratanya keberadaan ruang terbuka publik tipologi RTH Taman untuk melayani kebutuhan fungsi sosial budaya di Kota Bontang sebagai kota industri dengan penduduknya yang bersifat heterogen. Dengan keberadaan ruang terbuka publik sebagai elemen perkotaan yang mewadahi praktik sosial budaya masyarakat dan mendukung peningkatan kohesi sosial, maka belum tercapainya pemerataan pelayanan RTH Taman dinilai berkorelasi dengan masih cukup rendahnya kohesi sosial yang ditunjukkan dengan rendahnya cakupan pembinaan forum kerukunan masyarakat dan partisipasi masyarakat dalam program pembangunan di Kota Bontang. Tujuan penelitian ini yaitu dapat direkomendasikannya arahan lokasi ruang terbuka publik fungsi sosial budaya berdasarkan tingkat permintaan menurut karakteristik sosial budaya dan tingkat penyediaan menurut karakteristik fisik di Kota Bontang dalam mendukung terwujudnya komunitas perkotaan yang inklusif. Metode penelitian yang digunakan yakni penggunaan F-AHP untuk perolehan bobot prioritas kriteria aspek sosial, budaya, dan fisik sebagai kriteria penentuan lokasi lahan potensial peruntukkan RTH Taman fungsi sosial budaya serta Weighted Sum Overlay yang digunakan untuk perolehan lokasi lahan potensial yang dapat direkomendasikan sebagai peruntukkan RTH Taman menurut tingkat permintaan aspek sosial dan budaya serta tingkat penyediaan aspek fisik. Hasil penelitian diperoleh bobot untuk kriteria aspek sosial meliputi 0,315 untuk kriteria persentase jumlah penduduk menurut usia- 0 untuk kriteria persentase jumlah penduduk menurut kondisi ekonomi- 0,453 untuk kriteria persentase jumlah penduduk menurut jenjang pendidikan- serta 0,230 untuk kriteria persentase jumlah penduduk menurut status pekerjaan. Bobot prioritas kriteria aspek budaya meliputi 0,020 untuk kriteria jumlah penyelenggaraan aktivitas fisik- 0,274 untuk jumlah penyelenggaraan kegiatan interaksi sosial- 0,497 untuk kriteria jumlah penyelenggaraan kegiatan pengembangan kreativitas- 0,207 untuk kriteria jumlah penyelenggaraan kegiatan formal- dan 0 untuk jumlah penyelenggaraan kegiatan kebudayaan kelompok etnis. Bobot prioritas kriteria aspek fisik meliputi 0,334 untuk kriteria jarak lahan terbuka dengan kawasan permukiman- 0 untuk kriteria kelerengan- 0,208 untuk kriteria jarak lahan terbuka yang dapat ditempuh oleh pejalan kaki- 0,457 untuk kriteria integrasi ruang- dan 0 untuk kriteria keterjangkauan jarak lahan dengan jalur kendaraan. Hasil akhir dari penelitian yakni diperolehnya 44 lahan terbuka potensial dengan 34 lahan terbuka bernilai potensial sangat tinggi dan 10 lahan terbuka bernilai potensial tinggi sebagai lokasi ruang terbuka publik tipologi taman dalam memenuhi kebutuhan penyelenggaraan sosial budaya di Kota Bontang.