ASPI 2023
Conference Management System
Main Site
Submission Guide
Register
Login
User List | Statistics
Abstract List | Statistics
Poster List
Paper List
Reviewer List
Presentation Video
Online Q&A Forum
Access Mode
Ifory System
:: Abstract ::

<< back

Permodelan Banjir dan Strategi Mitigasi Bencana di Kelurahan Rapak Dalam
Febi Ayu caroline Pitaloka 1, Rahmat Aris Pratomo 2

Institut Teknologi Kalimantan


Abstract

Banjir merupakan luapan air hujan di sungai yang naik ke permukaan akibat ketidakmampuan sungai karena adanya pendangkalan sungai serta akibat dari curah hujan yang menjadi faktor utama banjir. Selain faktor alam, banjir juga diakibatkan dari pertambahan jumlah penduduk yang mengakibatkan tingginya permintaan pemanfaatan lahan untuk permukiman yang berdampak terhadap genangan Sehingga dapat diartikan bahwa banjir merupakan bencana rutin yang terjadi pada saat musim penghujan dan akibat dari ketidakmampuan interfiltrasi tanah. Serta dengan adanya hambatan pada sistem aliran drainase, yang semakin meningkatkan potensi bencana banjir terjadi. Bencana banjir menjadi hal yang umum terjadi salah satunya pada Kelurahan Rapak Dalam Kota Samarinda. Kejadian banjir terbesar terjadi akibat durasi hujan yang lama pada 21 Maret 2018 pukul 19:00 sampai dengan 22 Maret 2018 pukul 03:30 WITA. Selain faktor alam seperti curah hujan, topografi dari Kelurahan Rapak Dalam yang termasuk kawasan dataran rendah juga menjadi faktor penyebab banjir. Hal tersebut berdasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Dinas BPBD kota Samarinda. Dan pada dokumen Perda No. 2 Tahun 2014 tentang RTRW Kota Samarinda Tahun 2014-2023 juga menyatakan bahwa Kelurahan Rapak Dalam adalah kawasan rawan bencana banjir. Selain itu faktor peruban guna lahan menjadi salah satu penyebab banjir dimana, lahan awal didominasi oleh sawah dan semak belukar kini banyak berubah menjadi permukiman serta penggalian dan pertambangan tanah, batu dan pasir. Sehingga mempengaruhi fungsi infiltrasi dan mengakibatkan limpasan. Dalam mengembangkan strategi mitigasi diperlukan permodelan yang memprediksi kejadian banjir akibat perubahan guna lahan dengan intensitas curah hujan yang sama pada kejadian banjir terbesar. Pemodelan hidroligi digunakan dalam memenghitung debit banjir agar dapat memberikan strategi mitigasi yang sesuai agar dapat optimal. Pada penelitian ini digunakan metode kuantitatif dengan pendekatan positivisme, dengan tujuan memberikan gambaran maupun deskripsi terkait suatu kondisi objektif dengan menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, lalu ditafsirkan terhadap data, sampai penampilan hasilnya. Permodelan banjir menggunakan bantuan software HEC HMS dengan output berupa simulasi debit banjir. Permodelan banjir tersebut dibangun dari dampak hidroligi akibat perubahan fungsi penggunaan lahan dengan intensitas curah hujan. Dan permodelan tersebut digunakan sebagai pendekatan dalam menentukan strategi mitigasi yang aka diberikan. Data primer dalam penelitian ini berupa data data pengukuran penampang drainase yang menuju DAS utama Rapak Dalam. Melakukan identifikais terhadap perubahan penggunaan lahan, pengamatan langsung agar mengetahui batas air pada kejadian banjir di tahun 2018, serta melakukan wawancara dengan sampel yang sudah ditetapkan. Wawancara dilakuakn agar mengetahui terkait dengan ketinggian, lama waktu surut banjir, serta mitigasi banjir apa saja yang sudah dilakukan setelah kejadian banjir di tahun 2018 hingga saat ini berdasrkan pada hasil permodelan HEC HMS. Pada data sekunder dilakukan dengan mengumpulkan dokumen dari instansi pemerintah dan shp Kota Samarinda. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dengan bantuan software HEC HMS didapatkan hasil permodelan ketinggian debit banjir tahun 2018 dan 2022 pada Kelurahan Rapak Dalam yang mana debit banjir pada tahun 2022 yang merupakan hasil permodelan dengan menggunakan intensitas hujan 2018 dan penggunaan lahan tahun 2022, memiliki ketinggian yang lebih dalam dan waktu surut yang berbeda dengan kejadian di 2018. Banjir akibat limpasan tersebut diprediksi akan memiliki dampak yang lebih besar akibat dari perubahan penggunaan lahan yang dijadikan permukiman dan kegiatan pengalian dan pertambangan tanah, batu serta pasir. Sehingga tanah tidak dapat lagi menyerap air dengan maksimial, selain itu diketahui saluran draianse menuju DAS utama Rapak Dalam mengalami sedimintasi. Sedimentasi ini mengakibatkan saluran pada aliran terhambat dan dasar penampang yang dangkal juga salah satu faktor air meluap. Sehingga dibutuhkan strategi yang dapat mengurangi dampak banjir tersebut menyesesuaikan dengan hasil permodelan dan juga analisis ini berfokus dengan pedoman SWOT mengenai startegi mitigasi kejadian banjir tahun 2018 hingga saat ini oleh BPBD Kota Samarinda.

Keywords: Banjir, HEC HMS, Keluraha Rapak Dalam, Mitigasi, SWOT

Topic: PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERKETAHANAN

Plain Format | Corresponding Author (febi ayu caroline pitaloka)

Share Link

Share your abstract link to your social media or profile page

ASPI 2023 - Conference Management System

Powered By Konfrenzi Ultimate 1.832M-Build6 © 2007-2025 All Rights Reserved