Strategi Pengembangan Kawasan Industri Mandor, Kalimantan Barat Tanty N J Sagala
Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Perumah Rakyat Kabupaten Landak, Kalimantan Barat
Abstract
Kawasan Industri Mandor (KIM) merupakan PSN Kawasan Industri di Kalimantan Barat, dan termasuk dalam Daftar 14 Pembangunan Kawasan Industri Prioritas di Luar Pulau Jawa dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 - 2024. Dimana pembangunannya akan diinisiasi dengan kebijakan Hilirisasi Industri berbasis sumber daya alam. Pengembangan KIM mengalami keterlambatan yang harus segera diatasi agar dapat mengejar aktifitas oprasionalanya sampai priode akhir 2024 untuk menghindari PSN mangkrak. Sumber utama dari pertumbuhan industri adalah investasi baru dan peningkatan utilitas dari kapasitas saat ini, sehingga pelaku usaha melihat jelas ada potensi bisnis (profit) yang menarik dengan keputusannya berinvestasi, maka penulis melakukan penelitian berjudul Strategi Pengembangan Kawasan Industri Mandor (KIM), penelitian ini memiliki tujuan untuk menghasilkan skenario yang dapat dipertimbangkan oleh para pemangku kepentingan dalam perencanaan strategi pengembangan dengan meningkatkan daya saing Kawasan Industri di suatu wilayah.
Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, menggunakan wawancara mendalam dan observasi untuk mengumpulkan data. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis SWOT (IFAS/EFAS) kemudian dikembangkan dengan teknik analisis spasial dari konsep Aglomerasi Ekonomi yang selanjutnya menghasilkan value preposition dan menjadikannya dasar dari strategi pemasaran yang meliputi segmentasi pasar (segmenting), menetapkan target pasar (targeting), dan membuat posisi yang unik (positioning)
Dari Analisis SWOT, Kawasan Industri Mandor berada di kuadran 1 yaitu posisi agresif/growth, Selanjutnya dari analisis spasial dengan teori aglomerasi ekonomi Teridentifikasi bahwa lokasi KIM optimal untuk membentuk operasional Kawasan Industri, dengan mempertimbangkan- kedekatan terhadap pasar, aksesibilitas, ketersediaan infrastruktur, peraturan zonasi, target pelanggan (keberada PKS/ Kegiatan UMKM), dan Interaksi terhadap kluster bisnis lain. analisis spasial ini membentuk positioning KIM sebagai lokasi efisien dalam memaksimalkan potensi dalam menawarkan keunggulannya, hasil akhirnya adalah perumusan strategi pemasara/ konsep mengkomunikasikan Value Preposistion- Segmenting, tren pengembangan Kawasan Industri baru dan adanya pemetaan bahan baku yang dapat diolah sebagai produk di KIM, meskipun diibandingkan dengan kompetitor yang memang memiliki hal yang sama dengan KIM tetapi KIM dipandang sebagai kawasan baru yang menarik investor/inisiator dalam mempercepat oprasionalnya- Targeting, perusahaan yang ingin melakukan ekspansi bisnis pengolahaan dari PKS dan melihat tren kemudahan dalam distribusi barang (Pelabuhan Internasional Kijing) dan Positioning, jangkauan geografis dari kelompok ekonomi/kluster bisnis lain yang cukup berdekatan sebagai pemantik pengembangan KIM. skenario dari strategi pengembangan KIM diharapkan dapat mendukung keputusan bisnis strategis, seperti pemilihan lokasi, strategi memasuki pasar, optimalisasi rantai pasokan, dan peluang kolaborasi.
Keywords: Kawasan Industri, value preposition, strategi pengembangan, daya saing, pemasaran
Topic: PENGEMBANGAN DAYA SAING EKONOMI DAN WILAYAH YANG BERKELANJUTAN