ASPI 2023
Conference Management System
Main Site
Submission Guide
Register
Login
User List | Statistics
Abstract List | Statistics
Poster List
Paper List
Reviewer List
Presentation Video
Online Q&A Forum
Access Mode
Ifory System
:: Abstract ::

<< back

Perancangan Inovasi Perkotaan berbasis Kearifan Lokal dan Konsep Kebijakan dalam mengelola Lingkungan Berketahanan di Kabupaten Jayawijaya
Hardiyanti YM 1,*, Aprianto Soni 2, Simson Wenda 3

Universitas Amal Ilmiah Yapis Wamena


Abstract

Pembangunan bidang ketahanan pangan di Kabupaten Jayawijaya diarahkan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan melanjutkan revitalisasi pertanian dalam rangka mewujudkan kemandirian pangan, peningkatan daya saing produk pertanian, peningkatan pendapatan petani, serta kelestarian lingkungan dan sumberdaya alam, namun pada bagian tertentu, ketahanan pangan sulit untuk dipenuhi ketika persoalan konsumsi masyarakat menjadi terbalik dengan perencanaan dalam proses penciptaaan masyarakat berketahanan pangan.Pangan, merupakan kebutuhan bagi setiap manusia dan merupakan hak dasar yang harus dipenuhi, kualitas dan kecukupannya sangat penting dalam menentukan kualitas sumber daya manusia. ketersediaan pangan merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingkat kesehatan dan tingkat intelegensi manusia sebagai sumber dayaproduktif. Sementara itu, kuantitas dan kualitas konsumsi pangan dan gizi individu sangat terkait dan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, pengetahuan, dan budaya masyarakat yang dimulai dari skala rumah tangga. Konsep ruang merupakan tempat hidup manusia, hewan serta tumbuhan yang berada di seluruh permukaan bumi. Permukaan bumi digunakan untuk tempat makhluk hidup tinggal. Terdiri dari komponen-komponen adalah seperti udara, perairan seperti laut, danau serta sungai. Tanah, air, batuan hingga lapisan atmosfer. Pengelolaan Lingkungan terhadap risiko iklim mengancam pembangunan sosial ekonomi Indonesia dan memperburuk penderitaan penduduk Indonesia yang hidup di bawah dan dekat dengan garis kemiskinan. Perkotaan adalah kawasan yang responsif (hot spots) terhadap risiko iklim dan bencana, yang berdampak pada kehidupan, mata pencaharian, dan kesejahteraan masyarakat miskin dan hampir miskin yang tinggal di daerah kumuh dan permukiman informal. Tumbuhnya urbanisasi dan meningkatnya risiko iklim menyebabkan penguatan ketahanan masyarakat miskin kota melalui intervensi dengan strategi koping, inkremental, dan transformatif di berbagai skala menjadi sangat penting. Penelitian ini mengidentifikasi solusi ketahanan iklim yang berpihak pada masyarakat miskin sesuai dengan bidang prioritas beserta faktor pendukungnya, memperkuat kebijakan dan program yang sudah ada, dan mempertimbangkan sektor prioritas dalam pembangunan berketahanan iklim. Lima bidang prioritas yang berpihak pada masyarakat miskin yang disertai dengan serangkaian faktor pendukung merupakan kerangka untuk memperkuat ketahanan masyarakat miskin kota. Dampak perubahan iklim pada aset dan modal (alam, fisik, finansial, dan manusia) yang menjadi dasar mata pencaharian masyarakat miskin kota, memerlukan langkah-langkah kombinasi untuk memperkuat ketahanan, termasuk tabungan dan jaring pengaman- stabilitas dan keragaman penghasilan- pendidikan, keterampilan, dan pola pikir- dan jaringan sosial serta mobilitas. Rekomendasi aksi di bawah selaras dengan RPJMN 2020-2024, yang menyediakan dorongan kuat penyusunan kebijakan untuk mengembangkan mata pencaharian dalam konteks pengentasan kemiskinan.1. Memperkenalkan kebijakan yang ditargetkan untuk pengembangan mata pencaharian dan dapat mencakup masyarakat miskin di sektor informal, 2. termasuk penduduk yang bermigrasi akibat perubahan iklim, dan 3. meningkatkan kapasitas dengan keterampilan baru yang dapat membantu membuka peluang di perkotaan Menggali peluang implementasi program ketahanan mata pencaharian untuk masyarakat miskin kota melalui pemerintah daerah dan pemanfaatan Dana Desa/Kelurahan. 4. Mengimplementasikan inisiatif dalam penguatan ketahanan di usaha kecil dan menengah melalui peningkatan kapasitas sehingga rencana bisnis dapat berkesinambungan dan akses terhadap asuransi bencana meningkat. Memperkenalkan program pembiayaan mikro yang berketahanan bencana,termasuk pembentukan dana kebencanaan untuk organisasi pembiayaan mikro sehingga dapat merespon klien perkotaan dalam merespon guncangan iklim. Dalam penelitian ini, maka perlu adanya pengetahuan mengenai berbagai hal mulai dari tantangan pembangunan perkotaan menghadapi bencana dan perubahan iklim, pemahaman mengenai risiko dan defisini kota berketahanan, tahapan dalam membangun kota berketahanan, hingga contoh merancang kota berketahanan di Kabupaten Jayawijaya melalui pendekatan multi disiplin. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan metode dasar deskriptif analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Konsumsi pangan lokal masyarakat masih rendah dengan tingkat diversifikasi konsumsi pangan yang juga masih rendah, faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat diversifikasi konsumsi pangan adalah- keahlian dalam pengolahan, jumlah anggota rumah tangga dan interaksi sosial, kondisi konsumsi pangan lokal hanya terjadi pada segmentasi usia tertentu,Tingkat ketahanan pangan umumnya tergolong rentan pangan dimana rumah tangga tani berbasis tanaman jangka panjang.

Keywords: studi, pengelolaan, lingkungan, berketahanan, Jayawijaya.

Topic: PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERKETAHANAN

Plain Format | Corresponding Author (hardiyanti YM)

Share Link

Share your abstract link to your social media or profile page

ASPI 2023 - Conference Management System

Powered By Konfrenzi Ultimate 1.832M-Build6 © 2007-2025 All Rights Reserved