ASPI 2023
Conference Management System
Main Site
Submission Guide
Register
Login
User List | Statistics
Abstract List | Statistics
Poster List
Paper List
Reviewer List
Presentation Video
Online Q&A Forum
Access Mode
Ifory System
:: Abstract ::

<< back

Pemodelan Agregat Bangkitan dan Tarikan Perjalanan antar Zona akibat Dampak Pembangunan Investasi Skala Besar
Ibnu Syabri1,3*, Arief Budiman2, Puspita Dirgahayani3

1Program Studi Magister Transportasi/SAPPK/Institut Teknologi Bandung.
2Program Studi Teknik Sipil/Fakultas Teknk/Universitas Taruma Negara.
3Program Studi Wilayah dan Kota/SAPPK/Institut Teknologi Bandung.
*Corresponding author: syabri[at]itb.ac.id


Abstract

Dampak positif industri berskala besar tidak hanya berkontribusi pada pembangunan infrastruktur, pembangunan fisik bangunan, fasilitas sosial dan umum, dan pengembangan teknologi, tetapi juga berkontribusi pada penciptaan turunan industri baru, industri hilir, dan juga membuka kesempatan kerja yang luas, dan mendorong terjadinya perubahan guna lahan pada wilayah dimana industri tersebut berada. Di sisi lain, dampak dari jenis industri ini juga menyumbangkan aspek negatif misalnya persoalan sosial, lingkungan, ekonomi, dan khususnya persoalan transportasi yang menciptakan perubahan pola permintaan perjalanan yang menyebabkan kemacetan atau penundaan waktu perjalanan akibat jaringan dan infrastruktur transportasi kelebihan beban.

Makalah ini bertujuan untuk menemukan dan menjelaskan faktor-faktor atau parameter-parameter tentang pola agregat perjalanan pekerja dan individu antar zona kecamatan dalam wilyah provinsi sebagai akibat dampak pembangunan dan pengembangan industri skala besar. Akan tetapi pemerintah daerah seperti provinsi-provinsi di Indonesia selalu dihadapkan dengan persolan ketiadaan data terkini atau ^uptodate^ mengenai data permintaan perjalanan yang akurat dan andal yang diperlukan khususnya untuk menyusun kebijakan transporasi akibat dampak pembangunan kawasan industri skala besar. Tentunya ketiadaan data ini akan menghambat pemerintah daerah untuk merencanakan, mengembangkan, dan mengelola sistem transportasi secara efektif. Salah satu data yang penting dalam menyusun perencanaan sistem transportasi, tapi paling sulit dan mahal diperoleh adalah data agregat perjalanan pekerja yang disusun dalam bentuk MAT (Matrik Asal Tujuan), yaitu data agregat volume bangkitan dari zona asal dan tarikan ke zona tujuan perjalan. Metode konvensional yang lazim dipergunakan untuk mendapatkan MAT dilakukan melalui survei wawancara rumah tangga atau survei wawancara di tepi jalan. Survei tersebut biasanya memerlukan biaya yang besar, tenaga surveyor yang banyak, dan membutuhkan waktu yang relatif lama. Berbeda dengan metoda yang telah dikembangkan oleh para peneliti terdahulu. Makalah ini menawarkan sebuah pendekatan baru yang memungkinkan pemerintah daerah dapat memperoleh data MAT terkini yang sesuai dengan karekteristik demography, ekonomi, dan fisik wilayah kajian. Pendekatan baru yang ditawarkan dalam membentuk sebuah MAT adalah dengan pemodelan dan sumulasi berdasarkan (1) analisis dampak ekonomi dan tenaga kerja dengan menggunakan Tabel Input-Output dan (2) analisa bangkitan dan tarikan perjalanan dengan memodifikasi Model Lowry. Dengan memodifikasi Model Lowry, penelitian berhasil menemukan cara menghasilkan dua buah faktor atau parameter kunci, yaitu faktor atau parameter penentu bangkitan dan tarikan, yaitu (1) parameter beta, pekerja utama (basic sector) dan, (2) parameter mikron, pekerja pendukung (service sektor). Dengan menggunakan kasus studi pergerakan 155 zona kecamatan dalam provinsi banten diperoleh sebuah MAT Banten dengan besaran beta sebesar 1,72 dan mikron sebasar 0,31.
Secara keseluruhan, dengan memanfaatkan hasil analisa dampak ekonomi industri skala besar dengan analisa Input-Output serta memodifikasi model Lowry telah diperoleh sebuah alaternatif kerangka kerja dalam memahami dinamikadampak spasial pembangunan wilayah dan transportasi dalam wilayah kajian. Dengan mempertimbangkan hubungan timbal balik antara penggunaan lahan, transportasi, dan faktor ekonomi, model tersebut berkontribusi pada pemahaman kita tentang pertumbuhan wilayah, desentralisasi pekerjaan, dan permintaan perjalanan di wilayah kajian.

Keywords: : industri skla besar, matrik asal tujuan, model agregat perjalanan, modified lowry model

Topic: PEMODELAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Plain Format | Corresponding Author (ibnu syabri)

Share Link

Share your abstract link to your social media or profile page

ASPI 2023 - Conference Management System

Powered By Konfrenzi Ultimate 1.832M-Build6 © 2007-2025 All Rights Reserved