Prediksi Perubahan Penggunaan Lahan Berbasis Cellular Automata Menggunakan LanduseSim di Pulau Lembeh, Kota Bitung Rieneke Lusia Evani Sela, Linda Tondobala, Andy Malik
Perencanaan Wilayah dan Kota/Arsitektur, Fakultas Teknik/Universitas Sam Ratulangi
Abstract
Pulau Lembeh berada di Sulawesi Utara, posisinya berada di sebelah timur dari Kota Bitung dan secara administratif sebagai bagian dari kota ini. Pulau ini merupakan pulau kecil yang difokuskan sebagai destinasi wisata berkelas dunia dalam mendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung. Arahan penggunaan lahan terbangun untuk permukiman, pariwisata dan industri dengan memaksimalkan karateristik topografi perbukitan dan dikelilingi pesisir pantai. Pertumbuhan penduduk dan dinamika pembangunan akan berdampak pada perubahan penggunaan lahan. Adapun faktor-faktor pendorongnya adalah kedekatan pusat kota, jalan, prasarana dan sarana serta rencana kawasan aerotropolis dan International Hub Port (IHP). Semakin baik memprediksi perubahan penggunaan lahan perkotaan, maka semakin baik meminimalisir dampak yang akan terjadi di masa mendatang. Perubahan penggunaan lahan di pulau ini dapat dianalisis secara spasial dengan memanfaatkan data penginderaan jarak jauh. Oleh karena itu, tujuan riset adalah memprediksi perubahan penggunaan lahan hingga 20 tahun, sejak tahun 2021 sampai tahun 2041 khususnya wilayah perkotaan Pulau Lembeh. Metode penelitian dengan pendekatan kuantitatif berbasis Cellular Automata (CA). Analisis pembobotan dengan teknik Analytic Hierarchy Process (AHP) sedangkan proses simulasi menggunakan software Archmap 10.4 dan LanduseSim 2.3.1. Dalam pengkajian mempertimbangkan faktor penghambat zonasi yaitu zona lindung dan zona rawasan bencana. Hasil prediksi menunjukkan perubahan penggunaan lahan permukiman sebesar 136,99 Ha atau 118 % dan lahan pariwisata sebesar 1,25 Ha atau 11%. Hasil validasi diperoleh akurasi prediksi sangat baik sebesar 94,85 %. Pertumbuhan penggunaan lahan permukiman dan pariwisata serta perubahan penggunaan lahan industri yang cukup signifikan, mengisyarakatkan perlu dikaji kembali rencana detail tata ruang khususnya bagian wilayah perkotaan.
Keywords: Cellular Automata, LanduseSim, Land Use Change.