Aspek Supply dan Demand Terhadap Proses Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Berkelanjutan di Malang Selatan Ida Soewarni (a), Arief Setijawan (b), Aulia Rachma (c)
(a) Perencanaan Wilayah dan Kota, FTSP/ Institut Teknologi Nasional Malang.
(b) Perencanaan Wilayah dan Kota, FTSP/ Institut Teknologi Nasional Malang.
(c) Perencanaan Wilayah dan Kota, FTSP/ Institut Teknologi Nasional Malang.
Abstract
Dalam beberapa tahun terakhir, keberlanjutan telah muncul sebagai masalah penting yang harus ditangani dalam strategi pengembangan pariwisata yang layak. Pengembangan pariwisata harus memiliki pendekatan yang berkelanjutan, untuk dapat mendorong pertumbuhan dalam jangka panjang dengan tetap mempertahankan penggunaan sumber daya yang seimbang. Pariwisata berkelanjutan dalam UNWTO telah menetapkan beberapa kerangka kerja yang akan berdampak pada ekonomi, sosial dan lingkungan dalam kontribusinya terhadap SDG^s. Pariwisata berkontribusi secara langsung dan tidak langsung dalam agenda global dalam sasaran SDG^s 8 mengenai Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG^s 12 mengenai Konsumsi Produksi yang Bertanggung Jawab dan SDG^s 14 Ekosistem Kelautan. Dalam penelitian ini keterkaitan pariwisata berkelanjutan berada di dalam sasaran SDG^s 8.9 yaitu mewujudkan pariwisata berkelanjutan yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan mempromosikan budaya serta produk lokal yang berkaitan langsung dengan aspek supply dan demand. Sektor pariwisata saat ini sangat gencar dikembangkan di Kabupaten Malang. Salah satu sektor yang sangat potensial dan serius dikembangkan yakni sektor wisata pantai di sepanjang pesisir pantai Malang Selatan, karena ditinjau dari objek dan daya tarik, wisata alam memiliki potensi yang sangat bagus untuk dikembangkan di Kabupaten Malang. Aspek supply dan demand memilik salah satu peran penting dalam pengembangan wisata berkelanjutan. Dengan memperhatikan penawaran pada objek wisata, maka dapat melihat potensi-potensi yang dapat menarik permintaan untuk berkunjung ke objek wisata. Banyaknya permintaan yang berkunjung dapat membantu pengembangan wisata dan menyebabkan peningkatan mutu dan kualitas objek wisata tersebut, serta dapat meningkatkan nilai keuntungan yang didapatkan untuk daerah. Pengembangan pariwisata berkelanjutan juga harus mempertahankan aspek kepuasan wisatawan dan memastikan dari pengalaman mereka yang baik dan bermanfaat, untuk itu dalam hal ini perspektif wisatawan digunakan untuk melihat tingkat kesesuaian dan tingkat kepentingan masing-masing aspek supply dan demand. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aspek supply dan demand terhadap pengembangan berkelanjutan kawasan wisata pantai di Pantai Sendangbiru, Pantai Teluk Asmara, Pantai Bajulmati, dan Pantai Balekambang. Metode penelitian yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan importance performance analysis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari tingkat kesesuaian, aspek supply lebih diminati oleh wisatawan, hal ini ditandai dengan nilai tingkat kesesuaian di Pantai Sendangbiru, Pantai Teluk Asmara, Pantai Bajulmati, dan Pantai Balekambang >81% yang diartikan bahwa tingkat kesesuaian antara tingkat pendapat dan tingkat kepentingan sangat baik. Adapun nilai tingkat kesesuaian aspek supply tertinggi berada di Pantai Teluk Asmara sebesar 94% (sangat baik). Keluaran dari ini dapat dijadikan dasar dalam arahan pengembangan wisata berkelanjutan di Pantai Sendangbiru, Pantai Teluk Asmara, Pantai Bajulmati, dan Pantai Balekambang.
Keywords: pariwisata berkelanjutan- supply- demand- potensi pengembangan
Topic: PENGEMBANGAN DAYA SAING EKONOMI DAN WILAYAH YANG BERKELANJUTAN