ASPI 2023
Conference Management System
Main Site
Submission Guide
Register
Login
User List | Statistics
Abstract List | Statistics
Poster List
Paper List
Reviewer List
Presentation Video
Online Q&A Forum
Access Mode
Ifory System
:: Abstract ::

<< back

REGULASI GARIS SEMPADAN BANGUNAN : UPAYA PENYEDIAAN RUANG TERBUKA PERKOTAAN BERKELANJUTAN
Rulliannor Syah Putra1*, Nadia Almira Jordan2, Septia Yuda Saifitulloh3

12 Program Studi Arsitektur/Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan/Institut Teknologi Kalimantan
3 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota/Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan/Institut Teknologi Kalimantan


Abstract

Kota Balikpapan merupakan pintu gerbang dan beranda Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang terletak di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur. Hal ini memberikan tantangan untuk Kota Balikpapan dalam mewujudkan kota yang layak huni (Livable City) bagi segala jenis pengguna. Secara geografis letak Kota Balikpapan terhadap IKN Nusantara sangat strategis, sehingga hal tersebut mempengaruhi perkembangan pembangunan kota yang bergerak dari pembangunan kawasan perumahan baru, perbaikan infrastruktur, dan utilitas pendukung. Namun, pengembangan kawasan perkotaan tersebut cenderung tidak diiringi dengan kepatuhan terhadap aturan tata ruang yang dituangkan dalam Perwali Kota Balikpapan No. 3 Tahun 2021 tentang Garis Sempadan Bangunan (GSB), bahwa terdapat indikasi bangunan-bangunan dibangun tidak sesuai atau melanggar aturan Garis Sempadan Bangunan, terutama pada area Pusat Kota. Jalan Jenderal Sudirman merupakan kawasan pusat kota Balikpapan yang tumbuh menjadi pusat komersial dan perkantoran, yang mendorong sektor ekonomi kota. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisa ketidaksesuaian Garis Sempadan Bangunan pada Kawasan Jalan Jenderal Sudirman Pusat Kota Balikpapan. Garis Sempadan Bangunan ditentukan berdasarkan lokasi dan kriteria kelas jalan yang telah diatur pada kebijakan Kota Balikpapan. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif, dengan metode pengumpulan data melalui hasil observasi serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesesuaian penyediaan garis sempadan bangunan masih minim dengan penggunaan yang dimaksimalkan untuk area parkir. Ketidaksesuaian tersebut dalam konteks yang lebih luas secara tidak langsung dapat memengaruhi rasio ketersediaan infrastruktur ruang terbuka berkelanjutan yang utamanya disediakan untuk menyeimbangkan antara bangunan dan ruang tidak terbangun.

Keywords: Garis Sempadan Bangunan, Kawasan Pusat Kota, Kesesuaian, Kota Balikpapan, Ruang Terbuka Berkelanjutan

Topic: DESAIN DAN INOVASI KOTA CERDAS

Plain Format | Corresponding Author (Rulliannor Syah Putra)

Share Link

Share your abstract link to your social media or profile page

ASPI 2023 - Conference Management System

Powered By Konfrenzi Ultimate 1.832M-Build6 © 2007-2024 All Rights Reserved