Kemampuan Membeli Hunian bagi Generasi Milenial di DKI Jakarta dan Kota Surabaya (a) Program Studi Magister Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Diponegoro. Abstract Menteri Keuangan RI menyampaikan pada acara Securitization Summit, 2022 bahwa generasi milenial akan sulit memiliki rumah karena kenaikan harga rumah tidak sebanding dengan pendapatan. Selain itu, kawasan perkotaan dinilai memiliki daya tarik yang lebih tinggi untuk ditinggali oleh generasi milenial karena menawarkan upah yang tinggi, ketersediaan lapangan pekerjaan dan kelengkapan layanan perkotaan. Permasalahan ini mengakibatkan permintaan perumahan di perkotaan terus meningkat, sedangkan lahan yang tersedia terbatas dan menyebabkan kenaikan harga perumahan. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan dan tantangan generasi milenial dalam membeli hunian di DKI Jakarta dan Kota Surabaya. Metode yang digunakan dalam penyusunan artikel ini adalah metode kualitatif dengan mengkombinasikan antara pendekatan diskursus dengan pendekatan studi kasus menggunakan data sekunder dari berbagai sumber dari jurnal yang relevan dan terkini. Hasil temuan dari artikel ini yaitu, generasi milenial di DKI Jakarta kemampuan membeli rumah dipengaruhi oleh harga rumah yang terjangkau, dan ketersediaan kredit perumahan. Sedangkan, kendala yang dialami dalam membeli rumah adalah harga perumahan dan pendapatan yang tidak mencukup untuk membeli rumah. Disisi lain, generasi milenial di Kota Surabaya terkendala secara finansial yang utama adalah tidak adanya pinjaman dari kerabat dekat, pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari sudah cukup besar, tidak adanya fasilitas cicilan dengan nominal kecil, dan keterbatasan penghasilan. Keywords: Generasi Milenial, Kemampuan Membeli, Perumahan Topic: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN YANG BERKELANJUTAN |
ASPI 2023 Conference | Conference Management System |