Perencanaan Kawasan Sunan Muria Smart Tourism (NARIMO) melalui Penerapan Smart EBD (Experience, Business, and Destination)
Sayla Khilma Syarofina (a*), Iwan Suharyanto (a)

a) Perencanaan Wilayah dan Kota, Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Jl. Grafika No.2, Sendowo, Sinduadi, Kec. Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55284, Indonesia
*saylakhilmas26[at]mail.ugm.ac.id


Abstract

Perkembangan teknologi yang pesat saat ini memengaruhi seluruh sektor perekonomian termasuk sektor pariwisata melalui munculnya konsep smart tourism atau pariwisata cerdas. Smart tourism merupakan konsep pengembangan pariwisata menggunakan pendekatan teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas, pengalaman pengunjung, dan efektivitas pengelolaan destinasi wisata. Dengan potensi dan keunggulan tersebut, hanya saja, salah satu jenis pariwisata yang belum dilirik untuk dikembangkan menggunakan konsep smart tourism adalah wisata religi karena jenis wisata ini masih identik dengan tradisi dan budaya masyarakat yang cenderung konvensional dan massal. Salah satu wisata religi yang populer di Indonesia yakni ziarah makam tokoh tertentu seperti Wali Songo yang merupakan bagian dari sejarah penyebaran agama Islam di Pulau Jawa. Salah satu tujuan wisata religi yang terkena adalah Kawasan Makam Sunan Muria yang terletak di Lereng Gunung Muria, Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus. Kawasan Makam Sunan Muria saat ini telah berkembang menjadi salah satu tujuan wisata religi yang membuat kawasan makam dan sekitarnya berkembang menjadi destinasi tujuan wisata. Namun, kedatangan peziarah dalam jumlah besar dalam satu waktu seringkali tidak dibarengi dengan kesiapan kawasan dalam mengakomodasi kebutuhan pengunjung tersebut Dari aspek atraksi, besarnya kunjungan menyebabkan kepadatan dan kesesakan di area makam yang mengurangi kenyamanan peziarah. Kemudian dari aspek amenitas, berlimpahnya kendaraan yang dipakai peziarah menyebabkan kemacetan dan penuhnya kapasitas parkir yang disediakan. Sedang dari aspek aksesibilitas, keberadaan ojek sebagai salah satu alternatif transportasi justru seringkali membuat peziarah mengeluh perihal tarif yang berbeda dan cenderung menipu. Melihat potensi dan masalah tersebut, studi ini memandang diperlukannya inovasi perencanaan kawasan wisata religi dengan menggunakan konsep Sunan Muria smart tourism (Narimo). Secara spasial, konsep Narimo berupaya mewujudkan kawasan pariwisata religi yang terintegrasi dan cerdas. Dalam mendukung terwujudnya tujuan tersebut, Narimo menerapkan prinsip smart EBD (experience, business, and destination) sebagai inovasi pengembangan berbasis 3A pariwisata (atraksi, amenitas dan aksesibilitas). Dari prinsip experience, atraksi akan direncanakan dengan berbasis alur dan kapasitas untuk mengurangi kesesakan pada ruang makam, sedang amenitas dengan pengembangan sistem parkir berbasis ketersediaan, dan aksesibilitas pada sistem transportasi berbasis teknologi dan informasi untuk meminimalisir penipuan. Dari prinsip business, atraksi akan bertumpu pada digitalisasi ekonomi kawasan melalui pencatatan dan pembayaran digital pada pasar wisata dan tiket masuk. Sedang aksesibilitas akan merencanakan digitalisasi ojek konvensional menjadi O-Rio (Ojek Muria Online). Terakhir, dari prinsip destination, atraksi akan merencanakan city dashboard pariwisata sebagai alat bantu pengambilan keputusan kunjungan wisata. Sedang amenitas akan menyiapkan pembuatan map activity and destination, dan terakhir, aksesibilitas akan bertumpu pada CCTV online tracking pada sepanjang jalan menuju Kawasan Makam Sunan Muria untuk meminimalisir kemacetan. Melalui diterapkannya konsep Narimo ini, permasalahan kawasan Sunan Muria diharapkan akan dapat diatasi dengan salah satu dampak langsungnya adalah meningkatnya jumlah wisatawan dan pengalaman kunjungan wisata. Secara tidak langsung, hal ini juga akan berdampak pada ekonomi kawasan dan area sekitarnya, serta secara umum pada Kabupaten Kudus.

Keywords: Wisata Religi- Pariwisata- Smart Tourism- Kawasan Sunan Muria

Topic: DESAIN DAN INOVASI KOTA CERDAS

ASPI 2023 Conference | Conference Management System