Inovasi Magang Desa: Pendekatan Partisipatif dalam Perencanaan Tata Ruang Desa Singodutan, Kabupaten Wonogiri Universitas Sebelas Maret Abstract Pembangunan perdesaan di Indonesia menjadi isu penting pada decade terakhir. Kondisi ini ditandai dengan kemunculan Undang-undang No. 6 tahun 2014 tentang desa dan penyediaan dana desa dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional sejak tahun 2015. Pemerintah nasional berharap bahwa percepatan pembangunan perdesaan terjadi dalam mengimbangi pembangunan perkotaan. Hal ini diharapkan tidak hanya untuk peningkatan pembangunan infrastruktur, namun juga pembangunan sosial ekonomi. Pembangunan perdesaan diupayakan sesuai dengan perencanaan pembangunan jangka menengah desa. Seringkali, hal tersebut sulit diimplementasikan karena hambatan-hambatan perspektif spasial. Perencanaan tata ruang desa diharapkan dapat mengantisipasi hambatan tersebut. Dari kasus Desa Singodutan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, artikel ini berupaya mengekplorasi isu-isu proses perencanaan partisipatif dan perencanaan substantif dalam penyusunan rencana tata ruang desa, serta inovasi pembelajaran perencanaan di Era Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Penyusunan rencana tata ruang desa ini melibatkan peranan akademisi dari Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret. Artikel ini mengungkapkan bahwa pendekatan partisipatif membutuhkan keterlibatan penuh dari pemerintah lokal dan komunitasnya, dan juga intervensi aktif dari akademisi. Masa pandemi menyebabkan keterlibatan aktif dari akademisi terhambat. Selain itu, Rencana Tata Ruang Singodutan seharusnya mempertimbangkan keterhubungan dengan desa-desa sekitarnya. Keywords: inovasi pendidikan, magang desa, rencana tata ruang desa, pembangunan perdesaan, pendekatan partisipatif Topic: PENDIDIKAN PERENCANAAN INOVATIF DAN CERDAS |
ASPI 2023 Conference | Conference Management System |