Analisis Pengurangan Risiko Bencana Gempa Bumi di Kabupaten Mimika Provinsi Papua Tengah
Firdaus, Didiet Haryadi Hakim, Muhammad Nurhidayat

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Makassar


Abstract

Bencana merupakan suatu rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat baik oleh faktor alam maupun non alam yang dapat menimbulkan korban jiwa, kerusakan lingkungan dan dampak psikologi. Dalam kajian kebencanaan hal utama yang dilakukan adalah melakukan penilaian tentang risiko bencana, yakni perhitungan tentang tingkat kerusakan dan kerugian dari suatu kejadian atau peristiwa bencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat ancaman, tingkat kerentanan dan tingkat kapasitas gempa bumi, mengetahui tingkat risiko bencana gempa bumi dan pengurangan risiko bencana gempa bumi di Kabupaten Mimika. Metode Analisis yang digunakan yaitu metode analisis deskriptif komparatif untuk menyimpulkan tingkat risiko bencana gempa bumi. Pengambilan data dilakukan melalui pengukuran parameter, survei lapangan dan analisis data sekunder. Analisis data menggunakan perangkat sistem informasi geografis (SIG) dan tabel analisis bersumber dari aturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 2 Tahun 2012 yang di modifikasi oleh penulis berdasarkan kondisi lokasi penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) tingkat ancaman gempa bumi di Kabupaten Mimika yang memiliki kategori tinggi terdapat di Distrik Amar, Distrik Kuala Kencana, Distrik Kwamki Narama, Distrik Mimika Barat, Distrik Mimika Barat Jauh, Distrik Mimika Barat Tengah dan Distrik Mimika Baru (2) tingkat kerentanan gempa bumi di Kabupaten Mimika masuk dalam kategori tinggi, (3) indeks kapasitas seluruh wilayah Kabupaten Mimika termasuk dalam kapasitas dengan kategori rendah, (4) risiko bencana gempa bumi di Kabupaten Mimika yang memiliki kategori tinggi terdapat di Distrik Amar, Distrik Kuala Kencana, Distrik Kwamki Narama, Distrik Mimika Barat, Distrik Mimika Barat Jauh, Distrik Mimika Barat Tengah dan Distrik Mimika Baru, dan (5) pengurangan risiko bencana gempa bumi yaitu harus tersedianya jalur dan tempat evakuasi yang jelas, serta pemerintah daerah perlu memperhitungkan wilayah yang masuk dalam zona bencana gempa bumi tingkat tinggi dengan melakukan perancangan dan perencanaan infrastruktur tahan gempa, sedangkan upaya pencegahan berupa edukasi kebencanaan dari sekolah-sekolah, tokoh masyarakat, serta simulasi kebencanaan secara berkala dan berkesinambungan yang di implementasikan dalam bentuk peraturan daerah

Keywords: risiko bencana, gempa bumi, mimika

Topic: PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERKETAHANAN

ASPI 2023 Conference | Conference Management System