Kajian Pengelolaan Lingkungan Berketahanan Di Kawasan Danau Batur dan Sekitarnya Medtry (a*), M. Yogie Syahbandar (b)
a) Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Indonesia, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten
*medtrysumatra[at]iti.ac.id
b) Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Pakuan, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat
Abstract
Danau Batur terbentuk dari aktivitas ledakan Gunung Batur purba, ledakan yang besar menyebabkan terbentuknya kaldera yang besar dan kemudian kaldera tersebut mulai terisi oleh air di cekungannya. Secara fisiografis bentang wilayah Gunung Batur merupakan bentang lahan wilayah pegunungan berupa ^Kaldera^ yang dibatasi oleh perbukitan sisa yang berbentuk melingkar mengelilingi kaldera tersebut. Terdapat 16 desa administratif yang wilayahnya berada di dalam Kawasan Daerah Tangkapan Air (DTA) Danau Batur, meliputi Desa Abang Batu Dinding, Abang Songan, Batur Selatan, Batur Tengah, Batur Utara, Belandingan, Buahan, Kedisan, Kintamani, Pinggan, Siakin, Songan A, Songan B, Sukawana, Suter dan Trunyan.
Danau Batur termasuk dalam danau prioritas nasional yang perlu mendapatkan perhatian khusus. Keberadaannya sangat spesifik yakni merupakan danau vulkanik alami tanpa inlet dan outlet (cekaman terkungkung). Dengan kondisi yang terkungkung tersebut Danau Batur rawan pencemaran air, pengendapan sedimen dan banjir akibat aktifitas penduduk sekitar danau dan kondisi alam gunung berapi. Untuk menjaga ketahanan lingkungan danau Batur sebagai water reservoir yang menciptakan ekosistem spesifik menjaga keberlangsungan daur hidrologi, sebagai sumber air baku/minum bagi masyarakat, keberlansungan perikanan (tangkap dan budidaya), pertanian, perkebunan, pariwisata dan kegiatan keagamaan. Selain itu kawasan Danau Batur merupakan warisan budaya (cultural heritages) dunia dan berfungsi sebagai daerah konservasi, edukasi dengan prinsip sustainable development dan sebagai Geopark (taman bumi) sehingga tujuan kajian ini adalah membuat strategi pengelolaan lingkungan yang berketahanan. Dengan menentukan deliniasi kawasan yang menjadi zona kendali pemanfaatan ruang Danau Batur dan sekitarnya, melakukan kajian lingkungan strategis dan usulan rencana aksi penyelamatan Batur. Metodologi penelitian melakukan observasi aspek makro, messo dan mikro kawasan baik secara fisik, sosial dan budaya, melakukan wawancara dan focus group discussion.
Keywords: Pengendalian, Berketahanan, Pemanfaatan Ruang, Pengelolaan, Lingkungan
Topic: PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERKETAHANAN
|