Kajian Penerapan Prinsip ESG dalam Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Berbasis Mitigasi Perubahan Iklim di Kota Semarang
Soedwiwahjono (a*), Sunarto (b), M. Th. Sri Budiastuti (c), Winny Astuti (d)

a) Program Doktor Ilmu Lingkungan Fakultas Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.
*) soedwi[at]student.uns.ac.id
b) Universitas Sebelas Maret
c) Universitas Sebelas Maret
d) Universitas Sebelas Maret


Abstract

Environmental, Social, and Governance (ESG) sedang menjadi perbincangan di berbagai penjuru dunia dalam konteks pembangunan yang berkelanjutan. ESG adalah suatu standar dengan tiga konsep yang diintegrasikan dan kemudian diimplementasikan. Salah satu yang relevan dikaji dengan ESG di Indonesia adalah dalam kerangka penyediaan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan, dalam kasus ini, di Kota Semarang. Kota Semarang sedang mengalami perubahan kota yang cepat. Penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau sekarang diatur dengan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional nomor 14 tahun 2022. Dalam pertimbangan di peraturan tersebut dinyatakan bahwa perlu upaya mitigasi perubahan iklim dan pencapaian misi nett zero emission, sehingga perlu diusahakan ruang terbuka hijau yang berkualitas. Tujuan penelitian ini mengkaji peluang peraturan yang mengupayakan pemenuhan ruang terbuka di Kota Semarang dengan konsep ESG. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah analisis konten. Data berasal dari sumber tertulis dan dilengkapi dengan pengamatan terhadap ruang terbuka hijau dan penggunaannya di Kota Semarang. Analisis dilakukan dengan mengkaji keterkaitan isi sumber-sumber tertulis dengan dengan penyediaan ruang terbuka hijau dari prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG). Analisis berfokus pada kepentingan mitigasi perubahan iklim. Secara lingkungan, banyaknya ruang terbuka berpotensi menjadi perantara adaptasi perubahan iklim. Namun, kesadaran masyarakat dan swasta tentang adanya peran ruang terbuka hijau sebagai adaptasi perubahan iklim masih perlu ditingkatkan. Beberapa peraturan dan kebijakan memiliki keterkaitan dengan upaya penyediaan ruang terbuka hijau perlu disempurnakan untuk mendorong penyediaan ruang terbuka hijau dengan prinsip ESG. Harapan dari adanya hasil penelitian ini adalah diketahui potensi Environmental, Social, and Governance (ESG) agar menjadi bagian integral di dalam penyediaan ruang terbuka hijau di Kota Semarang. Dengan demikian, ruang terbuka hijau yang berkualitas dalam upaya mitigasi perubahan iklim bisa terwujud, kesadaran masyarakat dan swasta dalam ikut serta menyediakan ruang terbuka hijau bisa lebih didorong, serta dilengkapi dengan instrumen peraturan.

Keywords: RTH, Perubahan Iklim, ESG

Topic: PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERKETAHANAN

ASPI 2023 Conference | Conference Management System