Analisis Tingkat Kekompakkan Kota (Urban Compactness) di Kawasan Perkotaan Samarinda
Ayu Dia Chaerani (a*), Achmad Ghozali (b)

a) Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Kalimantan, Balikpapan, Indonesia.
*ayudiachaerani30[at]gmail.com
b) Land Management, Teschnische Universitat Berlin, Germany


Abstract

Perkembangan kota terjadi secara pesat yang ditandai dengan meningkatnya jumlah penduduk yang sejalan dengan permintaan akan lahan diperkotaan. Kota Samarinda yang merupakan ibukota provinsi Kalimantan Timur, memiliki jumlah penduduk terbesar di Pulau Kalimantan. Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, terjadi laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,688%. Dampak negatif yang muncul dari tingginya jumlah penduduk dan lahan terbangun pada Kota Samarinda yang tidak diimbangi dengan kemampuan pelayanan kota dalam menyediakan ruang di kawasan perkotaan membawa permasalahan pada perubahan fungsi lahan hijau menjadi permukiman seperti yang terjadi di kawasan permukiman Sempadan Sungai Karang Mumus. Upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Samarinda adalah dengan upaya pendekatan reaktif seperti relokasi atau resettlement. Namun pemerintah Kota Samarinda belum melakukan pendekatan secara spasial sebagai upaya preventif untuk mengatasi permasalahan tersebut. Dengan demikian, disusunlah penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kekompakkan kota yang terjadi di Kawasan Perkotaan Samarinda. Sasaran yang dirumuskan untuk mencapai tujuan penelitian adalah sasaran pertama yaitu menganalisis nilai variabel kepadatan, penggunaan lahan campuran, transportasi publik, dan keterjangkauan askesibilitas dengan metode analisis statistik kuantitatif. Sasaran kedua yaitu menganalisis tingkat kekompakkan kota di Kawasan Perkotaan Samarinda dengan metode analisis overlay GIS. Hasil sasaran pertama adalah nilai, skor, dan tipologi setiap variabel kekompakkan kota di Kawasan Perkotaan Samarinda. Hasil sasaran kedua adalah nilai skor kekompakkan kota dengan skor tertinggi terjadi di Kelurahan Bugis dan skor terendah terjadi di Kelurahan Gunung Lingai dengan tren tipologi kekompakkan semakin menuju kawasan pusat perkotaan, tingkat kekompakkan kota akan semakin tinggi pada Kawasan Perkotaan Samarinda.

Keywords: Penduduk, kepadatan, kekompakkan kota

Topic: PEMODELAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

ASPI 2023 Conference | Conference Management System