Alternatif Pengembangan Lahan Bekas Tambang Berdasarkan Tingkat Kekritisan Lahannya di Kecamatan Sanga-Sanga a) & b) Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Kalimantan, Jl. Soekarno Hatta Km. 15, Karang Joang, Balikpapan 76127, Indonesia Abstract Potensi tambang batubara di Kecamatan Sanga-Sanga cukup besar dengan persentase luas IUP mencapai 65% dari luas wilayah Kecamatan Sanga-Sanga (Dinas ESDM Kaltim, 2018). Namun Kegiatan pertambangan batubara yang dilakukan secara masif telah meninggalkan lahan bekas tambang yang berdampak pada menurunnya kualitas lingkungan hidup, ekonomi dan kesehatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan arahan pengembangan lahan bekas tambang berdasarkan karakteristik lahan bekas tambang dan tingkat kekritisan lahannya guna meningkatkan kembali daya dukung lahan bekas tambang. Tingkat kekritisan lahan bekas tambang dianalisis menggunakan SIG dengan teknik overlay dengan hasil Sangat Kritis (SK), Kritis (K), Agak Kritis (AK), dan Potensial Kritis (PK). Kemudian kriteria dan alternatif pengembangan lahan bekas tambang berdasarkan tingkat kekritisannya dianalisis menggunakan Analytic Hierarchy Process (AHP) dan dijabarkan secara deskriptif komparatif. Pada lahan bekas tambang Sangat Kritis (SK) dan Kritis (K) kriteria pengembangan yang diprioritaskan yaitu pengembangan berbasis pelestarian lingkungan hidup dan konservasi. Sedangkan pada pada lahan bekas tambang Agak Kritis (AK) dan Potensial Kritis (PK) kriteria pengembangan yang diprioritaskan yaitu pengembangan berbasis sumber daya alam dan peningkatan ekonomi masyarakat. Adapun alternatif pengembangan lahan bekas tambang ditentukan berdasarkan karakteristik tiap tingkat kekritisan lahannya. Keywords: Lahan Bekas Tambang - Lahan Kritis - Pengembangan Lahan - SIG Topic: PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERKETAHANAN |
ASPI 2023 Conference | Conference Management System |